Ringkasan pelajaran penting dari hari kasih sayang atau valentine day
Segala sesuatu tindakan atau ucapan kita harus berdasarkan ilmu
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya akan diminta pertangggungjawabannya” (Al Isra’ : 36).Umat Islam sedikit demi sedikit akan mengikuti kebiasaan umat-umat terdahulu
Diriwayatkan dari Abu Said al-Khudri Radiyallahu’anhu, Rasulullah bersabda, “Kamu akan mengikuti sunnah orang-orang sebelum kamu sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta. Sampai mereka masuk ke dalam lubang biawak kamu tetap mengikuti mereka”. Kami bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah yang kamu maksudkan itu adalah orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasrani?” Rasulullah bersabda, “Kalau bukan mereka, siapa lagi?” (HR. Bukhari dan Muslim).Hanya ada dua hari raya dalam Islam
Hanya ada dua macam hari Raya dalam Islam, yaitu :- Idul Fitr : setelah puasa Ramadhan
- Idul Adha : setelah hari ‘Arafah dimana jamaah haji melakukan wukuf di padang Arafah
Tidak diperbolehkan juga menjual sesuatu yang khusus untuk hari valentine seperti kado coklat valentine, bunga valentine, surat ucapan selamat hari kasih sayang, parcel kasih sayang, dll. Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertaqwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya. (Surah al-Maa.idah, Ayat 2)
Larangan menyerupai kaum kafir
Hari kasih sayang (valentine day) bersumber dari budaya orang kafir. Nabi Shalallaahu `alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa meniru suatu kaum, maka dia termasuk dari kaum tersebut”.“Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya.” (Al-Mujadilah: 22)
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu), sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.” (Al-Maidah:51)